LiputanINDO.com - Guna persiapan Pemilu di tahun 2024, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) kini berganti nama. Kini Nama Partai Demokrasi Rakyat Indonesia ( PDRI ) disematkan ke partai tersebut.
Namun untuk
logo partai PDRI masih menggunakan kepala banteng. Partai Demokrasi Rakyat
Indonesia ( PDRI ) menggelar Kongres I di Surabaya, Sabtu (28/11/2020).
Sejumlah
agenda dibahas dalam pertemuan yang menerapkan protokol kesehatan cukup ketat
tersebut, di antaranya soal persiapan Pemilu 2024 mendatang.
Ini merupakan
kongres pertama, setelah PDRI resmi berganti nama dari yang sebelumnya Partai
Demokrasi Indonesia (PDI). Ini merupakan perubahan nama untuk kesekian kalinya.
Untuk
diketahui, sejak berdiri di 1973, PDI lantas berganti nama menjadi Partai
Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) setelah kalah dari PDI Perjuangan (PDIP) di
Pemilu 1999. Nama PPDI kemudian digunakan pada Pemilu 2004 dan 2009 sebelum
akhirnya berganti kembali menjadi PDI di 2009.
Pergantian
nama dari PDI menjadi PDRI pun telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari
Kemenkumham RI pada 2016 lalu. Namun, mereka urung ikut serta dalam Pemilu 2019
karena terkendala persiapan.
Ketua Dewan
Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDRI, Dimmy Haryanto memastikan, perubahan
nama ini diyakini akan memperkuat basis pemilihnya.
"Kami
gunakan nama PDRI untuk pemilu 2024," kata Dimmy Haryanto ditemui di sela
kongres.
Sekalipun
berganti nama, PDRI tetap menggunakan logo partai berlambang kepala banteng dan
segi lima berwarna merah, khas PDI. Namun, ada tambahan padi dan kapas di
dalamnya.
Sejumlah
politisi senior PDI pun masih terlihat di dalam pengurus PDRI. Selain Dimmy,
ada nama Mentik Budiwijono, Djuwardi Effendi, Deddy Panigoro hingga Merphin
Panjaitan.
Dimmy
menambahkan, sebagai persiapan menjelang Pemilu 2024, re-organisasi dilakukan
secara menyeluruh. Struktur akan lebih banyak diisi oleh figur muda.
"Kami
ingin peremajaan pengurus di struktur, baik untuk DPP, DPD maupun DPC.
Sehingga, merekalah yang akan mengawal partai ini hingga ikut serta di Pemilu
2024," kata mantan Anggota DPR RI ini.
Kongres
tersebut juga diharapkan melahirkan Ketua PDRI yang definitif, setelah Ketua
Umum PDRI sebelumnya, Indira Damayanti mundur tahun lalu. Mengisi kekosongan
tersebut, partai ini dipimpin Plt Ketua PDRI, Sutrisno Rachmadi.
Selain
pembahasan struktur, kongres tersebut juga membahas strategi partai dalam
mengawal pemerintahan Joko Widodo.
"PDRI
selalu memastikan akan menyatu dengan pemerintah," katanya.
"Kami
gunakan prinsip kolektif konstruktif untuk mendukung pemerintah. Kalau ada
program yang tak mendukung rakyat, tetap akan kami kritisi," kata politisi
asal Malang ini.
Pengurus
Deperpu PDRI yang juga mantan Ketua Umum PPDI, Mentik Budiwijono mengingatkan,
bahwa partai ini secara konsisten membawa gagasan Presiden RI pertama, Ir
Soekarno. Selaras dengan ide Bung Karno, partai ini akan melawan berbagai
potensi gangguan yang merongrong ideologis bangsa.
Ini selaras
dengan tema kongres, "Dengan Semangat Nasionalisme dan Pancasila 1 Juni
1945, PDRI Memperkuat Barisan Nasionalis Indonesia".
"Saat
ini, kami memang baru bisa menjadi barisan yang memperkuat. Namun, setelah kami
mengikuti Pemilu 2024 dan mendapatkan kepercayaan masyarakat, kami akan
bangkit. Kita akan menjadi pelopor nasionalisme," katanya.
Ketua DPD
PDRI Jatim, Sudarsono menambahkan, kongres pertama PDRI di Surabaya ini
merupakan grand design PDRI menuju Pemilu 2024.
"Ini
adalah starting point atau langkah awal PDRI untuk Pemilu 2024. Karena itu,
selain konsolidasi internal partai, kongres pertama PDRI ini juga untuk menata
ulang DPC, DPD se Indonesia serta pengurus pusat (DPP)," kata Sudarsono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar